Memahami Sistem Penggajian di Perusahaan

Pages

Memahami Sistem Penggajian di Perusahaan

Memahami Sistem Penggajian di Perusahaan


Memahami Sistem Penggajian di Perusahaan: Bekal Berharga untuk Magang SMK yang Sukses

Magang atau Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian integral dari kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Lebih dari sekadar kewajiban, magang adalah jembatan emas yang menghubungkan teori yang dipelajari di kelas dengan realitas dunia kerja. Bagi siswa SMK, magang menjadi kesempatan berharga untuk mengasah keterampilan, menambah pengalaman, membangun jaringan, dan yang tak kalah penting, memahami seluk-beluk operasional perusahaan, termasuk sistem penggajian.

Memahami sistem penggajian di perusahaan tempat magang bukan hanya soal "berapa saya akan dibayar?". Lebih dari itu, ini adalah kesempatan untuk mempelajari bagaimana perusahaan menghargai kinerja karyawan, bagaimana sistem perhitungan upah dilakukan, apa saja komponen yang memengaruhi gaji, dan bagaimana perusahaan mematuhi peraturan perundang-undangan terkait ketenagakerjaan. Pemahaman ini akan menjadi bekal berharga saat siswa SMK lulus dan memasuki dunia kerja sesungguhnya.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang sistem penggajian di perusahaan, khususnya dari perspektif siswa SMK yang sedang menjalani magang. Mari kita telusuri berbagai aspek penting terkait penggajian, mulai dari dasar hukum, komponen gaji, sistem perhitungan, hingga tips memaksimalkan pengalaman magang dari sisi finansial.


1. Landasan Hukum Penggajian di Indonesia: Jaminan Kesejahteraan Pekerja


Sebelum membahas lebih lanjut tentang sistem penggajian di perusahaan, penting untuk memahami landasan hukum yang melindunginya. Di Indonesia, penggajian diatur oleh berbagai peraturan perundang-undangan, antara lain:

  • Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan: Undang-undang ini menjadi payung hukum utama yang mengatur berbagai aspek ketenagakerjaan, termasuk upah. UU Ketenagakerjaan mengamanatkan bahwa setiap pekerja/buruh berhak atas upah yang layak.
  • Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan: Peraturan ini merupakan turunan dari UU Ketenagakerjaan dan mengatur secara lebih rinci tentang sistem pengupahan, termasuk komponen upah, struktur dan skala upah, upah minimum, dan hak-hak pekerja terkait upah.
  • Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker): Permenaker diterbitkan secara berkala untuk memberikan panduan lebih spesifik terkait implementasi peraturan pengupahan. Contohnya, Permenaker yang mengatur tentang Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
  • Kesepakatan Kerja Bersama (KKB): Di perusahaan yang memiliki serikat pekerja, KKB menjadi acuan penting dalam menentukan sistem penggajian. KKB merupakan hasil negosiasi antara perusahaan dan serikat pekerja yang mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak, termasuk terkait upah.

Penting bagi siswa SMK untuk mengetahui dasar hukum ini agar memahami hak-hak mereka sebagai peserta magang, terutama terkait dengan upah atau uang saku yang diberikan.


2. Memahami Komponen Gaji: Lebih dari Sekadar Angka yang Diterima


Gaji atau upah yang diterima setiap bulan biasanya terdiri dari beberapa komponen. Memahami komponen ini penting agar siswa SMK dapat melihat secara transparan bagaimana perusahaan menghitung upah yang diberikan. Komponen gaji umumnya meliputi:

  • Gaji Pokok: Merupakan upah dasar yang diberikan kepada pekerja/buruh berdasarkan jabatan, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan kualifikasi lainnya. Gaji pokok biasanya menjadi komponen terbesar dalam total gaji.
  • Tunjangan Tetap: Merupakan pembayaran yang diberikan secara teratur setiap bulan kepada pekerja/buruh, tidak tergantung pada kinerja atau kehadiran. Contoh tunjangan tetap antara lain tunjangan transportasi, tunjangan perumahan, dan tunjangan kesehatan.
  • Tunjangan Tidak Tetap: Merupakan pembayaran yang diberikan secara tidak teratur atau tergantung pada kondisi tertentu. Contoh tunjangan tidak tetap antara lain tunjangan makan, tunjangan lembur, dan tunjangan hari raya (THR).
  • Potongan: Merupakan pengurangan dari total gaji yang diterima pekerja/buruh. Potongan gaji biasanya meliputi iuran BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan pajak penghasilan (PPh).

Bagi siswa SMK yang magang, biasanya perusahaan memberikan uang saku atau insentif yang mungkin mencakup beberapa komponen di atas. Penting untuk menanyakan kepada pihak perusahaan terkait rincian komponen uang saku yang diterima.


3. Sistem Perhitungan Gaji: Dari Absensi Hingga Lembur


Sistem perhitungan gaji di perusahaan biasanya melibatkan beberapa faktor, antara lain:

  • Kehadiran: Absensi kehadiran sangat penting dalam perhitungan gaji. Perusahaan biasanya memiliki sistem absensi yang mencatat jam masuk dan jam keluar pekerja/buruh.
  • Kinerja: Beberapa perusahaan menerapkan sistem penilaian kinerja yang memengaruhi besaran gaji yang diterima. Kinerja yang baik dapat memberikan bonus atau kenaikan gaji.
  • Lembur: Jika pekerja/buruh bekerja di luar jam kerja normal, mereka berhak atas upah lembur. Perhitungan upah lembur diatur oleh peraturan perundang-undangan.
  • Cuti: Pekerja/buruh berhak atas cuti tahunan dan cuti lainnya sesuai dengan peraturan perusahaan. Selama cuti, pekerja/buruh tetap berhak atas gaji.

Bagi siswa SMK yang magang, penting untuk memahami bagaimana sistem kehadiran diatur di perusahaan tempat magang. Jika ada kesempatan untuk melakukan pekerjaan lembur, pastikan untuk memahami bagaimana perhitungan upah lemburnya.


4. Hak dan Kewajiban Siswa SMK Terkait Penggajian Selama Magang


Meskipun berstatus sebagai siswa magang, siswa SMK memiliki hak dan kewajiban terkait penggajian.

  • Hak: Siswa SMK berhak atas uang saku atau insentif yang disepakati dengan perusahaan. Besaran uang saku ini bervariasi tergantung pada kebijakan perusahaan, bidang pekerjaan, dan lokasi perusahaan. Siswa SMK juga berhak mendapatkan informasi yang jelas mengenai komponen uang saku dan sistem pembayarannya.
  • Kewajiban: Siswa SMK wajib mematuhi peraturan perusahaan terkait kehadiran, jam kerja, dan disiplin kerja. Siswa SMK juga wajib memberikan kinerja terbaik sesuai dengan tugas yang diberikan.

Penting untuk diingat bahwa tujuan utama magang adalah untuk belajar dan mengembangkan diri. Uang saku yang diterima sebaiknya dianggap sebagai bonus dan motivasi untuk bekerja lebih baik.


5. Tips Memaksimalkan Pengalaman Magang dari Sisi Finansial:


Berikut adalah beberapa tips untuk memaksimalkan pengalaman magang dari sisi finansial:

  • Buat Anggaran: Sebelum memulai magang, buatlah anggaran pengeluaran yang realistis. Catat semua pengeluaran, mulai dari transportasi, makan siang, hingga kebutuhan pribadi.
  • Prioritaskan Kebutuhan: Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Prioritaskan kebutuhan yang penting dan hindari pengeluaran yang tidak perlu.
  • Manfaatkan Fasilitas Perusahaan: Jika perusahaan menyediakan fasilitas seperti makan siang gratis atau transportasi, manfaatkan fasilitas tersebut untuk menghemat pengeluaran.
  • Cari Penghasilan Tambahan: Jika memungkinkan, cari penghasilan tambahan di luar jam magang. Misalnya, dengan menawarkan jasa les privat atau berjualan online.
  • Investasikan Ilmu: Gunakan uang saku yang diterima untuk membeli buku atau mengikuti pelatihan yang relevan dengan bidang pekerjaan Anda. Investasi ilmu akan sangat bermanfaat di masa depan.
  • Berkonsultasi: Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah terkait penggajian, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan guru pembimbing, mentor di perusahaan, atau pihak HRD perusahaan.


6. Studi Kasus: Contoh Sistem Penggajian di Perusahaan Manufaktur


Mari kita lihat contoh sederhana sistem penggajian di sebuah perusahaan manufaktur:

  • Nama Perusahaan: PT. Maju Bersama
  • Bidang Usaha: Manufaktur komponen otomotif
  • Posisi Siswa Magang: Operator Produksi
  • Uang Saku: Rp 1.500.000 per bulan
  • Komponen Uang Saku:
    • Uang Saku Pokok: Rp 1.200.000
    • Tunjangan Transportasi: Rp 300.000
  • Sistem Absensi: Menggunakan fingerprint
  • Lembur: Jika ada lembur, dibayar sesuai dengan peraturan perusahaan.
  • Potongan: Tidak ada potongan

Dari contoh ini, siswa SMK dapat memahami bahwa uang saku yang diterima terdiri dari uang saku pokok dan tunjangan transportasi. Jika siswa tersebut bekerja lembur, ia berhak atas upah lembur sesuai dengan peraturan perusahaan.


Kesimpulan

Memahami sistem penggajian di perusahaan adalah bekal berharga bagi siswa SMK yang sedang menjalani magang. Dengan memahami landasan hukum, komponen gaji, sistem perhitungan, dan hak kewajiban sebagai peserta magang, siswa SMK dapat memaksimalkan pengalaman magang dari sisi finansial dan mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

Magang bukan hanya tentang mendapatkan uang saku, tetapi juga tentang belajar, mengembangkan diri, dan membangun fondasi karir yang sukses. Dengan sikap yang positif, kerja keras, dan kemauan untuk belajar, siswa SMK dapat meraih manfaat maksimal dari program magang dan menjadi tenaga kerja yang kompeten dan berkualitas.


IMPro Digital
Telp/WA: 0852-5756-6933
Telp/WA: 0852-5756-6933
https://magangdi.improduk.com

Sosial Media
IG: https://www.instagram.com/improdigitalmalang
Tiktok: https://www.tiktok.com/@improdigitalmalang